Wali Kota Ajak Tokoh Agama Jadi Jembatan Ciptakan Iklim Kondusif
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH berharap kepada seluruh tokoh agama agar mampu menjadi jembatan untuk menciptakan iklim yang kondusif di Kota Medan. Berbagai isu yang berkembang di masyarakat diharapkannya dapat disikapi secara arif dan bijaksana, mengingat kondisi saat ini di mana masyarakat mudah sekali terpancing dan terpengaruh berita-berita bohong sehingga tak jarang menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Wali kota, peranan tokoh agama selama ini untuk menjadikan ibukota Provinsi Sumatera Utara yang tentram dan damai dalam lingkar keberagaman serta multikultural sungguh tidak dapat dipinggirkan. Dikatakannya, para tokoh agama merupkan insan – insan yang sangat dekat dengan umatnya sehingga diyakini mampu dan memiliki potensi untuk mengajak masyarakat memperkuat persatuan dan kesatuan.“Kota Medan terkenal dengan kemajemukan yang dipandang dari keragaman agamanya. Sebagai seseorang yang dijadikan panutan oleh umat, sudah selayaknya para tokoh agama memiliki peran untuk mengajak serta masyarakat untuk ikut berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Kota Medan,” kata Wali Kota dalam acara Pertemuan dengan Tokoh Agama Kota Medan di Le Polonia Hotel Jalan Sudirman Medan, Rabu (5/12).
Menyikapi segala perbedaan yang ada, kata Wali Kota, tak lantas membuat menjadi terpecah belah. Justru segala perbedaan yang ada diharapkannya mampu menjadikan semua untuk bisa saling menghargai dan mengayomi. “Saya meyakini dan percaya kita dapat dan mampu untuk sama-sama bergandengan tangan memikirkan dan membangun kemajuan Kota Medan yang menjadi rumah kita,” ungkapnya.
Kemudian Wali Kota mengajak seluruh tokoh agama untuk menjadi ujung tombak dan tonggak kemajuan kota Medan melalui pesan-pesan baik yang disampaikan ke masyarakat. “Jika kehidupan masyarkat berjalan dengan harmonis antar satu dan lainnya, saling menghargai dan menghormati, serta saling menciptakan suasana yang penuh kehangatan, insya Allah tujuan pembangunan dan kemajuan di Kota Medan dapat diwujudkan,” ujarnya.
Sebelumnya acara yang mengusung tema, “Memperkokoh Toleransi Antar Umat Beragama Untuk Membangun Kota Medan, Mewujudkan Medan Rumah Kita Menjadi Kota Masa Depan Yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius”, dimulai dengan menyampaikan pesan-pesan moral oleh pemuka agama yang mewakili enam agama yang ada di Kota Medan.
Masing-masing pemuka agama dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu menyampaikan pesan-pesan untuk senantiasa menjaga kententraman dan kondusifitas Kota Medan dengan terus menjaga toleransi antar umat beragama serta tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang berbau SARA.
Ungkapan senada disampaikan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan Ilyas Halim. Menurut Ilyas, konflik yang sering terjadi di masyarakat sebenarnya merupakan konflik sosial yang ditarik menjadi konflik agama. “Ada empat landasan untuk bisa hidup tentram dan damai dalam keberagaman yakni toleransi dalam beragama, tidak memaksakan kehendak, beribadalah sesuai tuntunan agama masing-masing serta mematuhi peraturan agama yang dianut,” jelas Ilyas.
Pertemuan dengan Tokoh Agama Kota Medan turut juga dihadiri Ketua MUI Kota Medan Moh Hatta, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Medan H Al-Ahyu, Ketua Nahdatul Ulama Sumatera Utara H Afifudin Lubis, para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta unsur Forkompimda Kota Medan.
Tidak ada komentar