DKP Latih Perwakilan Kecamatan Olah Pangan Lokal Jadi Bernilai Jual


Medan,Expose,Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim Harahap membuka Pelatihan Teknologi Pengolahan Bahan Pangan Tahun 2018 di Unit Pelayanan Teknis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (UPT PPSDMP) Provinsi Sumatera Utara, Selasa (10/4).
                Pelatihan ini diikuti sekitar 100 peserta yang merupakan perwakilan dari 21 kecamatan di kota Medan.  Sebagai nara sumber sekaligus memberikan out put yang bermanfaat bagi para peserta,  Dinas Ketahanan Pangan (DKP) selaku penyelenggara pelatihan mendatangkan Dosen Tata Boba Universitas Medan (Unimed) Dra Anna Rahmi MPD serta Yessy Safriyanti selaku pelaku usaha Maharani Food.
                Menurut Muslim, tujuan pelatihan ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemafaatan pangan lokal menjadi pangan olahan yang beragam, mengandung gizi yang baik, bernilai ekonomis serta kompetitif. Melalui pelatihan ini, Muslim berharap seluruh peserta bisa memanfaatkan pangan lokal menjadi bernilai ekonomis.
                “Pelatihan ini merupakan salah satu upaya yang  dilakukan DKP Kota Medan upaya dalam rangka gerakan percepatan penganekaragaman komsumsi pangan (P2KP) berbasis pangan lokal dan mewujudkan ketahanan pangan Kota Medan yang terkenal dengan sebutan Kota Kuliner. Semoga pelatihan ini semakin memperbanyak aneka kuliner di kota yang kita cintai ini,” kata Muslim.
                Didampingi Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan  Fariz H Hutagalung, Muslim brharap agar seluruh peserta benar-benar memanfaatkan momen pelatihan ini dengan sebaik-sebaiknya. “Gali sebanyak-banyaknya pengetahuan dari kedua nara sumber yang kita hadirkan. Semoga pengetahuan yang mereka berikan dapat membuat para peserta memanfaatkan panganan lokal yang ada untuk diolah menjadi makanan berdaya jual,” ungkapnya.
                Di smaping itu tambah Muslim, para peserta juga mampu mengenali jenis panganan lokal yang ada di sekitarnya serta mampu menyusun menu berdasarkan prinsip beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Termasuk, mengenali bahaya cemaran pangan yang ada di sekitarnya, mengenali jenis pangan yang ada di sekitarnya serta mampu mengenali jenis pangan dengan kemasan dan label yang aman untuk dikonsumsi.
                “Jadi pelatihan ini sangat penting untuk diikuti. Apalagi dalam pelatihan ini, para nara sumber juga mengajarkan kepada para peserta cara menghitung harga jual dan strategi dalam mengembangkan usaha pangan lokal. Yang lebih penting lagi, para peserta mampu menangkap peluang usaha pangan lokal yang ada di wilayahnya masing-masing,” terangnya.
                Pelatihan berjalan dengan lancar, kedua nara sumber dengan detai menjelaskan bagaimana caranya mengoptimalkan pemafaatan pangan lokal menjadi pangan olahan yang beragam, mengandung gizi yang baik, bernilai ekonomis serta kompetitif sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing. Apalagi pelatihan disertai dengan praktek langsung pengolahan bahan lokal menjadi makanan bernilai jual. (Aden)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.