MUI : Pemberdayakan Remaja Bagi Rohis
www.mashuri.info-MajelisUlama Indonesia (MUI) Kota
TebingTinggi melalui Komisi Pemberdayaan Perempuan,, Remajadan
Keluarga melaksanakan kegiatan Bagi Pengurus Sekolah Rohaniawan Sekolah (Rohis)Tingkat
SMA/SMK dan Aliyahdi Aula Kementerian Agama Kota TebingTinggi, Selasa29
September 2017 denganThema"Perempuan Di Era
Modernisasi DalamMengawasi Pendidikan Remaja Menuju Keluarga Yang
Berkualitas Bermutudan Berakhlaqul Karimah".
Berbicara Modernisasi tentu sangat bergantung dengan pelopor
yang
menjadi tonggak utama terhadap suatu perubahan tersebut.Kemajuan juga tak lepas daritangan
yang
memegang peran penting sehingga suatu kemajuan itu dapat tercipta.
Dalam sejarah peradaban bangsa,
Remaja adalah aset yang mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan maupun keburukan juga sangat bergantung oleh Remaja yang menjadi tokoh utama dalam peranannya dalam melakukan suatu perubahan.
Mengapa Remaja sering disebut-sebut dalam suatu perubahan?
Sebab kaum muda memiliki potensi yang bisa diharapkan. Remaja memiliki semangat yang
sulit dipadamkan.
Terlebih jika semangat bercampur dengan pengetahuan dan diimplementasikan melalui tindakan. Maka akan terciptalah suatu perubahan
serta keadaan dan perangolongan Remaja dalam masyarakat.
Kiprah mereka telah terukir indah dalam tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan. Terlebih kelompok Remaja,
karena, selain diharapkan olehumat, peranan mereka pun
sangat didambakan oleh kelompok masyarakat lainnya sebagai pionir perubahan kearah yang
lebihbaik. Posisi mereka sebagai “Remaja” memang menjadi peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi sebesar-besarnya.
Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan Remaja. Sebagian sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam – yang
akhirnya berhasil menguasai lebih dari duapertiga belahan bumi – adalah para Remaja yang menjadi murid
(mahasiswa) Rasulullah SAW," ujar Al-Ustad Khairuddin Noor Hasibuan S.Ag dalam paparannya.
Sementara Ustadzah Hj.Yetty Fauziah,
SE dalam ceramahnya mengatakan, masa muda adalah masa ujian,
penuh tantangan, dan masa bergelora yang harus diselami.
Pada masa ini pemuda dapat menentukan masa tuanya dan kedewasaannya untuk banyak berkarya,
baik yang Positif maupun negatif
.
Penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada anak akan membantu mengokohkan pondasi pada anak, sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif yang muncul akibat pengaruh dari era globalisasi," katanya.
Penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada anak akan membantu mengokohkan pondasi pada anak, sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif yang muncul akibat pengaruh dari era globalisasi," katanya.
Dra.Hj. Naziah selaku Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan mengingatkan bahwa kegitan ini merupakan kepedulian
MUI dalam menghadapi Remaja menuju Remaja Yang Berkualitas kedepannya dalam menghadapi tantangan zaman,"
jelasnya sekaligus menutup kegiatan tersebut. (Alfian Haris)
Tidak ada komentar